tentara : " ibu dan ayah, aku akan segera pulang, tetapi aku ingin bertanya satu hal, aku mempunyai seorang sahabat, aku ingin membawanya pulang bersamaku "
ayah : " tentu, kami akan sangat senang bertemu denganya "
tentara : " tetapi ada satu hal yang harus kalian ketahui, ia terluka parah dalam peperangan, dan ia hanya memeliki satu tangan dan satu kaki "
ayah : " menyedihkan sekali nak, mungkin kita bisa membantunya untuk menemukan tempat penampungan yang tepat bagi dia "
tentara : " tidak ayah, aku ingin ia tinggal bersama kita "
ayah : " anakku ketahui sesorang dengan cacat seperti itu akan membawa kesusahan bagi kita, dan kami tidak ingin hal seperti itu terjadi pada kami hanya karena temanmu yang cacat itu, aku pikir sebaiknya kau cepat pulang dan lupakan segala hal tentang sahabatmu itu, kami yakin ia dapat menemukan jalan hidupnya sendiri "
setelah itu si ayah tidak mendengar lagi suara dari anaknya
Sehari setelah peristiwa itu, si ayah mendapat telepon dari markas besar tentara bahwa anaknya meninggal karena bunuh diri, dan pihak keluarga diminta untuk datang. ketika sampai di mabes alangkah terkejutnya si ayah melihat kondisi anaknya yang hanya MEMILIKI SATU TANGAN DAN SATU KAKI.
Renungan :
kebanyakan ayah dalam cerita di atas seperti kebanyakan dari kita.kita sangat mudah mencintai / senang berada di dekat mereka yang berpenampilan sempurna, tetapi kta tidak suka berada diantara mereka yang kekurangan / akan membuat hidup kita merasa direpotkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar